Judul : Lovasket
Penulis : Luna
Torashyngu
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Genre : Teenlit
Tahun terbit : 2007
Jumlah halaman : 312
Novel
ini bercerita tentang anak SMA bernama Vira yang cantik, dari keluarga yang
kaya dan jago main basket. Memiliki sebuah geng yang sudah bisa dipastikan
anggotanya dari keluarga terpandang juga. Sampai suatu ketika, kehidupannya
berubah 180 derajat. Ayahnya masuk penjara dan ia jatuh miskin. Ia dijauhi
teman-temannya dan dikeluarkan dari sekolah. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Akankah ia sanggup menjadi orang miskin?
Menurutku
novel ini sangat menyenangkan. Gaya bercerita yang digunakan penulis (Luna
Torashyngu) sanggup membuat aku hanyut dalam cerita. Apalagi waktu pertandingan
basketnya. Luna Torashyngu bisa mendeskripsikan pertandingan dengan apik.
Menurutku, dia tidak bercerita. Dia seperti menunjukkannya. Menunjukkan sebuah
pertandingan basket yang menegangkan. Aku sampai bisa merasakan pertandingan
yang sesungguhnya. Percaya nggak percaya, aku juga ngerasa deg-degan menanti
akhir pertandingan. Meskipun aku bisa mengetahuinya dalam sekejap dengan
melirik halaman berikutnya, tapi aku tidak melakukannya karena aku tidak mau
melewatkan detail pertandingan itu.
Sayangnya,
ada beberapa istilah yang tidak aku
mengerti. Aku memang bukan pemain basket dan tidak terlalu tahu istilah-istilah
dalam olahraga tersebut. Jadi, saat membaca beberapa istilah dalam permainan
tersebut aku sedikit menaikan alis karena tidak ada penjelasannya. Memang sih
tidak terlalu berpengaruh karena pertandingan yang seru itu selalu menuntut
kita untuk membacanya, tapi akan lebih bagus jika diberikan sedikit penjelasan.
Jadi, pembaca (yang sepertiku, terutama) tidak perlu menaikan alis.
Soal
cover, aku suka banget. Gambar cewek di cover itu bener-bener bisa
menggambarkan sosok seorang Vira yang tomboy enggak, feminin juga enggak, pas
banget deh. Tapi, aku sedikit rancu melihat gambar cowoknya. Apakah itu pacarnya?
Tapi, pacarnya tidak bermain basket. Mantannya? Emang sih dia pemain basket,
tapi dia tidak pernah tanding melawan Vira. Sahabatnya? Yah, bisa jadi sih.
Tapi, aneh aja. Soalnya Vira itu lebih sering tanding sama mantan sahabatnya
(cewek).
Overall,
novel ini sangat menghibur. Rasanya aku enggak cuman baca novel doang, tapi
sekaligus menyaksikan pertandingan basket. Sepertinya novel ini cocok buat
yang suka novel bergenre teenlit, pecinta novel yang seru dan pemain basket
yang suka baca novel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar