Selasa, 22 Januari 2013

[Review] Lovasket by Luna Torashyngu


Judul                           :    Lovasket
Penulis                        :    Luna Torashyngu
Penerbit                      :    Gramedia Pustaka Utama
Genre                         :    Teenlit
Tahun terbit               :    2007
Jumlah halaman         :    312

Novel ini bercerita tentang anak SMA bernama Vira yang cantik, dari keluarga yang kaya dan jago main basket. Memiliki sebuah geng yang sudah bisa dipastikan anggotanya dari keluarga terpandang juga. Sampai suatu ketika, kehidupannya berubah 180 derajat. Ayahnya masuk penjara dan ia jatuh miskin. Ia dijauhi teman-temannya dan dikeluarkan dari sekolah. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Akankah ia sanggup menjadi orang miskin?

Menurutku novel ini sangat menyenangkan. Gaya bercerita yang digunakan penulis (Luna Torashyngu) sanggup membuat aku hanyut dalam cerita. Apalagi waktu pertandingan basketnya. Luna Torashyngu bisa mendeskripsikan pertandingan dengan apik. Menurutku, dia tidak bercerita. Dia seperti menunjukkannya. Menunjukkan sebuah pertandingan basket yang menegangkan. Aku sampai bisa merasakan pertandingan yang sesungguhnya. Percaya nggak percaya, aku juga ngerasa deg-degan menanti akhir pertandingan. Meskipun aku bisa mengetahuinya dalam sekejap dengan melirik halaman berikutnya, tapi aku tidak melakukannya karena aku tidak mau melewatkan detail pertandingan itu.

Sayangnya, ada  beberapa istilah yang tidak aku mengerti. Aku memang bukan pemain basket dan tidak terlalu tahu istilah-istilah dalam olahraga tersebut. Jadi, saat membaca beberapa istilah dalam permainan tersebut aku sedikit menaikan alis karena tidak ada penjelasannya. Memang sih tidak terlalu berpengaruh karena pertandingan yang seru itu selalu menuntut kita untuk membacanya, tapi akan lebih bagus jika diberikan sedikit penjelasan. Jadi, pembaca (yang sepertiku, terutama) tidak perlu menaikan alis.

Soal cover, aku suka banget. Gambar cewek di cover itu bener-bener bisa menggambarkan sosok seorang Vira yang tomboy enggak, feminin juga enggak, pas banget deh. Tapi, aku sedikit rancu melihat gambar cowoknya. Apakah itu pacarnya? Tapi, pacarnya tidak bermain basket. Mantannya? Emang sih dia pemain basket, tapi dia tidak pernah tanding melawan Vira. Sahabatnya? Yah, bisa jadi sih. Tapi, aneh aja. Soalnya Vira itu lebih sering tanding sama mantan sahabatnya (cewek).

Overall, novel ini sangat menghibur. Rasanya aku enggak cuman baca novel doang, tapi sekaligus menyaksikan pertandingan basket. Sepertinya novel ini cocok buat yang suka novel bergenre teenlit, pecinta novel yang seru dan pemain basket yang suka baca novel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar